Honda New Blade 110R, Racing Look Versi Pabrikan

Kamis, 28 Juli 2011 | 1 komentar

Roh balap memang sengaja ditanamkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) pada bebek barunya, Honda New Blade 110R. Desain sporty hingga diluncurkannya pula varian ber-livery Repsol Honda membuatnya tampil bak pacuan balap.

Agar makin dekat dengan sirkuit balap, AHM juga memamerkan versi modifikasi motor bebek 110cc di sela launching kemarin siang (28/7). "Yang menyiapkan modifikasi ini dari internal," ungkap Ahmad Muhibudin, Public Relations Manager, Corporate Communications PT Astra Honda Motor (AHM).
Secara tampilan benar-benar nyata kalau ini sengaja disiapkan untuk balap. Pengerjaan bodinya tidak terlalu banyak berubah dari versi standarnya. Hanya melepas semua perangkat lalu lintas termasuk membuat buta lampu depan di setang, bahkan stripinya tetap dibiarkan standar.

Yang menarik ada batang penguat pada underbone-nya, tentunya ini akan menambah kekakuan rangka yang berguna saat menikung. Lanjut ke kaki-kaki dan perhatikan detail tiap komponen yang terpasang.
Pelek masih standar tapi sudah dibalut ban slick. Suspensi belakang pakai produk Showa, footstep Yoshimura dan disk brake depan lebar. Panel indikator di setang pun di sisakan hanya takometer saja. Keren kan!

Silinder Head Suzuki Satria F-150 Klep Gede

| 0 komentar

Tidak sedikit pemilik Suzuki Satria F-150 yang bore up pacuannya. Tapi, kenaikkan isi silinder itu belum lengkap tanpa diimbangi pemakaian klep yang lebih besar. Begitunya campuran bahan bakar dan udara yang masuk ikut menyesuaikan. Proses pembakaran bisa lebih sempurna.

Ketimbang repot harus mengubah sitting dan cari klep, silakan lirik yang ditawarkan Empush Racing ini. “Kepala silinder sudah termasuk klep 25 mm (in) dan 22 mm (ex),” ungkap Mansuri, pemilik workshop yang beralamat di Jl. Meruya Raya, Depan Gerbang Kopilas, Jakarta Barat.

Menurut Shuri, begitu dia akrab disapa, klep ukuran itu sudah mentok. Enggak bisa dibuat lebih besar lagi. Tapi, soal pilihan diamater piston, usah khawatir. Head silinder yang dijual Rp 1.850.000 ini.

"Bisa buat menunjang pemakaian piston hingga diameter 70 mm," tambah Shuri yang bisa dikontak di 0815-14777-081

Bets Motor, Spesialis Rangka Grasstrack di Kepulauan Riau

| 0 komentar

Tiga tahun lalu Morry Chong alias A Chong dari Bet’s Motor, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau atau Kepri, pensiun menggunakan SE (special engine). A Chong pindah menggunakan motor grasstrack. Sekaligus juga mendalami bangun rangka kuda besi garuk tanah itu.

Frame atau rangka jadi bagian paling utama buat tunggangan garuk tanah. Motor massal yang dibuat untuk jalanan aspal diubah jadi kuda besi pelahap jalan tanah dan keriting. Seandainya asal bikin bisa berantakan frame. 

Awalnya A Chong nggak gampang belajar bikin rangka untuk grasstrack. Pertama kali pakai jenis motor sport mesti beberapa kali uji coba bagaimana cara memperkuat tulang standar untuk grasstrack. 

“Pertama yang dipelajari bagian mana yang mesti dikuatkan. Di mana rangka punya beban besar waktu motor dipakai balapan,” yakin A Chong yang juga masih balapan sekaligus nyeting motor sendiri.

A Chong percaya kalau rangka utama motor sudah diperhitungkan kekuatannya dari pabrikan. Jadi, main frame enggak bisa asal potong atau diubah. Cara memperkuatnya dikasih palang tengah pada bebek dan siku buat jenis motor sport.

“Seandainya mau memotong rangka utama, jangan main potong. Lebih bagus membuka las-lasan pada sambungan rangka utama ke komstir,” ulas A Chong yang berumur 29 tahun.

Inspection Video Camera, Mudah Cek Ruang Silinder

| 0 komentar

Waktunya servis besar! indikatornya bisa lihat spidometer. Namun pemilik motor kadang lupa, terutama jika spidometer dicopot dan jarang servis di bengkel resmi. Jadi enggak tahu kalau ruang bakar sudah dipenuhi karbon.

Kini ada alat yang mampu melihat ruang bakar atau komponen dalam bak mesin tanpa bongkar. “Namanya Inspection Video Camera. Fungsinya untuk mengetahui kondisi ruang dan komponen di bagian paling sulit di mesin,” ujar Roni Suhandi, staff teknik UD Gemilang, toko khusus jual tool-kit.

Alat ini terdiri dari kamera mini bercahaya terpasang di ujung kawat fleksibel. Sehingga posisi dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mengetahui bagian komponen yang rusak. Lantas untuk melihat kondisinya, di belakang pemegang ada monitor yang bisa dibongkar-pasang.

“Harga alat ini dijual sekitar Rp 3,5 juta. Adapun untuk sumber tenaga, bisa pakai baterai rechargeable, sehingga tidak perlu repot lagi beli baterai model biasa,” sebut Roni dari Komplek  Glodok Jaya di Jl, Hayam Wuruk No. 37, Jakarta. Telepon  (021) 6255545.

Ban Mizzle 16 Inci Bebas Dari Bisulan

| 0 komentar

PT Banteng Pratama Rubber (BPR) selaku produsen ban Mizzle meluncurkan ban ring 16 inci. Jenis tubeless tipe M77 dengan ukuran 80/80-16 dan 90/80-16.

Menggunakan compound jenis medium-soft. “Dipastikan dapat mencengkeram di aspal, baik jalan kering maupun basah,” promosi Ronald Suherman, Advertising & Promotion Manager PT BPR.

Ditunjang juga dinding ban (side wall) yang tebal, menjadikan lebih aman serta kuat. Ditambah lagi, pada saat pencetakan dan pemasakan ban sudah menggunakan teknologi nitrogen. Sehingga membuat kembangan (patern) dan compound ban tercetak kuat, padat dan merata. Mencegah terjadinya bisulan.

Dengan berbagai keunggulan itu, Mizzle berani kasih garansi tiga bulan penuh untuk produksi ban motor. Info lebih banyak, silakan ke hotline service 0818-649-953. Mantab, kan?

Speedspark Unlimited Dynopiggy : Buat Semua Motor Injeksi

| 0 komentar

Saat yang ditunggu-tunggu pemilik motor berpasokan injeksi akhirnya berbuah manis. Khususnya motor dengan silinder tunggal seperti Yamaha V-Ixion, Honda PCX, Kawasaki KLX250 atau Honda Supra X 125 PGM-FI.

Speedsparks Unlimited Dynopiggy yang sebelumnya masih berupa beta version kini telah rampung. Piggyback dengan kemampuan bukan hanya sebagai programmable fuel controller dan programmable ignition controller, tetapi juga mampu menggeser (mengatur ulang) limiter tachometer layaknya sebuah ECU (engine control unit) stand alone.

Asyiknya lagi, Speedsparks Unlimited Dynopiggy tak lagi monopoli Yamaha V-Ixion saja, melainkan bisa diterapkan ke motor injeksi lainnya.
 Setelah melakukan banyak revisi pada versi pendahulu, Speedsparks Unlimited Dynopiggy kini juga memiliki kemampuan untuk ‘belajar sendiri’ (self learning). Maksudnya, mampu mengatur mapping injeksi bahan bakar secara otomatis yang berhubungan dengan perbandingan udara dan bahan bakar alias AFR (air fuel ratio).

Cara kerjanya dengan membandingkan kurva waktu akselerasi (time curve acceleration) terbaik yang dicatat melalui fasilitas data logging. Waktu akselerasi terbaik inilah yang selanjutnya dipilih sebagai mapping injeksi terbaik.

Metode self learning pada Speedsparks Unlimited Dynopiggy merupakan solusi PNP untuk masalah AFR yang memudahkan teknisi dan pemilik motor. Namun tentu saja memerlukan teknisi atau tuner yang paham dan terlatih untuk menggunakannya.

"Cukup dengan melakukan beberapa kali run di jalan raya, dalam waktu sekitar 5 menit, Speedsparks Unlimited Dynopiggy dapat mencari sendiri titik optimum untuk mapping injeksi bahan bakar yang ideal," terang Adrian lagi.

Aplikasi Lampu Projektor, Lebih Fokus Lebih Gaya

| 0 komentar

Untuk modifikasi maupun pemakaian harian, penggunaan head lamp yang dilengkapi lampu projector semakin banyak. Bentuknya yang unik mampu memberikan aksen beda dalam tampilan motor.

"Jika pasang HID, baru ketahuan keren kalau lampu sudah dinyalakan. Nah, pada model projector, lampu belum nyalapun sudah keren," pasti Shandi, spesialis modifikasi lampu yang kesehariannya mangkal di bengkel Baru Motor Sport (BMS) dari  Palmerah, Jakarta Barat.   

Hal yang utama pada lampu projector itu ada pada bagian dalam. "Bisa dipasang pada rumah lampu apa saja," kata Ko Andi, panggilan akrabnya. Mau tipe sport, bebek atau skubek bisa. Bahkan di moge pun tidak dan bukan masalah.

Lampu projector itu biasanya terdiri dari bohlam, mangkuk projector yang cembung dan juga lingkar angel eyes- nya. "Tapi, ada juga yang menyebutnya demond eyes alias mata setan," lanjut pria bertubuh kurus ini.
Saat ini sudah banyak yang melakukan modifikasi lanjutan pada projector standar. Bukan pada bentuk luar head lampnya lho, tapi lebih ke projectornya sendiri. "Saat ini saya sudah membuat tampilan yang floating," tambah pria berkacamata ini lagi.

Floating atau mengambang tadi antara bulatan tengahnya dengan lingkaran angel eyes. Biasanya kedua bagian ini menyatu tapi sekarang Andi membuatnya terpisah dan jadi benar-benar menarik.

Selain itu sekarang juga sudah bisa dilakukan beberapa permainan kelir. "Sampai sekarang sudah bisa membuat sampai 16 pilihan warna," tambahnya.

Hebatnya lagi untuk perubahan warna tadi tinggal pilih dan pencet di remote. "Saya menambahkan receiver yang mengandung tiga warna utama, red, green dan blue. Dengan menekan transmiter di remote, secara otomatis receiver tadi akan membuat perubahan warna mengikuti pilihan," ceritanya lebih lanjut.
Hal paling baru lagi, bagian dalam lampu juga sudah dibuat LED. "Sudah pakai LED Luxeon, yang merupakan LED paling terang," ungkap pria yang bisa dihubungi di (021) 922-088-66.

Jadi, virus atau tren tidak sekadar pasang projector, tapi sudah yang full customizing. Floating, lebih terang dan punya pilihan 16 warna. Dibanding HID biasa, projector lebih fokus sinarnya

Hyundai Grand Avega For Modern People

| 0 komentar

JAKARTA - Melihat karakter bodi dan ruang kabin serta in car entertainment, tidak perlu diragukan lagi kalau kendaraan ini memang untuk ‘The young guns’. Nah, bagi Anda yang baru saja masuk ke tahun ajaran baru di kampus, bisa merengek untuk menjadikan kendaraan yang siap dirakit di Tanah Air ini sebagai sarana transportasi sekaligus ajang gaul.

Buritan Elegan
Pada saat ingin mencoba kendaraan ini di kawasan Bogor beberapa waktu silam, yang membuat pandangan mata enggan berkedip adalah bagian buritan. Kesan elegan berpadu maskulin terlihat pada sekujur rearlamp yang futuristik.

Model rearlamp seperti ini sedikit mengingatkan saya pada model lampu belakang Ford Fiesta, meski diakui kendaraan asal Korea Selatan ini cenderung lebih agresif dalam hal kontur. Sejatinya, model-model lampu seperti ini bertujuan agar tidak mudah termakan zaman.
Selanjutnya, pandangan mata terasa tidak mudah letih ketika melihat bagian belakang secara keseluruhan.  Senada seirama dengan model buritan BMW X1. Entah mengapa terbenak dalam hati, bahwa embrio buritan kendaraan asal Jerman itu dikloning ke Hyundai Grand Avega.

Pandangan mata kagum tidak berhenti sampai di situ,  Coba Anda perhatikan bagian bodi samping, mulailah berhitung berapa jumlah garis tegas yang bisa ditemui. Model seperti itu, bisa menjadi tren kendaraan yang memang diperuntukan untuk kalangan muda yang agresif sekaligus dinamis. Hmm.., jadi kalau Anda merasa menjadi sebagai individu yang pemalas dan hanya mengandalkan jerih payah orang tua, sebaiknya hindari membeli mobil ini. Apalagi kalau Anda termasuk ke dalam golongan ‘kuper’, alias kurang pergaulan.

Selesai beberapa menit  memandang bodinya, segera kaki melangkah pada bagian muka. Tatapan headlamp mobil berkapasitas mesin 1.400 cc ini seperti sedang memandang Anda dengan amat sinis. Belum lagi  tampilan lampu kabut bergaya dynamic foglamp yang kini banyak digandrungi kawula muda juga ikut berperan menghibur mata.
erikutnya, jemari tangan terasa tidak sabar membuka pintu pada bagian kemudi.  Lekukan semibucket  pada jok depan membuat saya merasa nyaman mengendalikan mobil ini.  Maklum saja, cengkraman dudukan itu bisa membuat Anda seperti terpaku di jok meskipun mobil oleng sekalipun.

Begitu pula dengan  jok penumpang. Dari hasil ‘pengalaman’ duduk di kabin belakang, sepertinya mobil ini hanya bisa memuat empat orang dewasa di dalam kabinnya. Enggak masalah, namanya saja mobil anak muda, bukan family car bukan?
Kemudian urusan uji coba di jalan perkampungan Bogor dimulai. Kesan pertama yang ditangkap, adalah karakter mobil yang rindu dikemudikan di jalur bebas hambatan. Sayangnya, ruas pemukiman penduduk, membuat Grand Avega dikemudikan secara pelan dan halus.

Sementara itu, tuas transmisi manual 5-speed sangat terasa halus, meski sedikit terganggu dengan pandangan ke belakang. Dari dalam kabin, model buritan terasa sangat tinggi, padahal sensor parkir belum diadopsi pada kendaraan yang memiliki konfigurasi 4 silinder segaris, DOHC ini.  Setidaknya itu bisa dijadikan masukan buat PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), distributor Hyundai di Tanah Air.
Namun, kondisi itu bisa dimaafkan lantaran kualitas in car entertainment yang mumpuni menggoda telinga.  Layanan single CD, MP3, dan USB conection ikut andil dalam pemilihan musik yang biasa diminati anak muda. Apalagi head unit berlabel Clarion itu juga sudah compatible dengan BlackBerry dan iPhone.
 
© Copyright 2010-2011 Xebo racing team kediri All Rights Reserved.
Template Design by Xrtkediri | Published by xrtkediri | Powered by Blogger.com.