JAKARTA - Melihat karakter bodi dan ruang kabin serta in car entertainment, tidak perlu diragukan lagi kalau kendaraan ini memang untuk ‘The young guns’. Nah, bagi Anda yang baru saja masuk ke tahun ajaran baru di kampus, bisa merengek untuk menjadikan kendaraan yang siap dirakit di Tanah Air ini sebagai sarana transportasi sekaligus ajang gaul.
Buritan Elegan
Pada saat ingin mencoba kendaraan ini di kawasan Bogor beberapa waktu silam, yang membuat pandangan mata enggan berkedip adalah bagian buritan. Kesan elegan berpadu maskulin terlihat pada sekujur rearlamp yang futuristik.
Model rearlamp seperti ini sedikit mengingatkan saya pada model lampu belakang Ford Fiesta, meski diakui kendaraan asal Korea Selatan ini cenderung lebih agresif dalam hal kontur. Sejatinya, model-model lampu seperti ini bertujuan agar tidak mudah termakan zaman.
Selanjutnya, pandangan mata terasa tidak mudah letih ketika melihat bagian belakang secara keseluruhan. Senada seirama dengan model buritan BMW X1. Entah mengapa terbenak dalam hati, bahwa embrio buritan kendaraan asal Jerman itu dikloning ke Hyundai Grand Avega.
Pandangan mata kagum tidak berhenti sampai di situ, Coba Anda perhatikan bagian bodi samping, mulailah berhitung berapa jumlah garis tegas yang bisa ditemui. Model seperti itu, bisa menjadi tren kendaraan yang memang diperuntukan untuk kalangan muda yang agresif sekaligus dinamis. Hmm.., jadi kalau Anda merasa menjadi sebagai individu yang pemalas dan hanya mengandalkan jerih payah orang tua, sebaiknya hindari membeli mobil ini. Apalagi kalau Anda termasuk ke dalam golongan ‘kuper’, alias kurang pergaulan.
Selesai beberapa menit memandang bodinya, segera kaki melangkah pada bagian muka. Tatapan headlamp mobil berkapasitas mesin 1.400 cc ini seperti sedang memandang Anda dengan amat sinis. Belum lagi tampilan lampu kabut bergaya dynamic foglamp yang kini banyak digandrungi kawula muda juga ikut berperan menghibur mata.
erikutnya, jemari tangan terasa tidak sabar membuka pintu pada bagian kemudi. Lekukan semibucket pada jok depan membuat saya merasa nyaman mengendalikan mobil ini. Maklum saja, cengkraman dudukan itu bisa membuat Anda seperti terpaku di jok meskipun mobil oleng sekalipun.
Begitu pula dengan jok penumpang. Dari hasil ‘pengalaman’ duduk di kabin belakang, sepertinya mobil ini hanya bisa memuat empat orang dewasa di dalam kabinnya. Enggak masalah, namanya saja mobil anak muda, bukan family car bukan?
Kemudian urusan uji coba di jalan perkampungan Bogor dimulai. Kesan pertama yang ditangkap, adalah karakter mobil yang rindu dikemudikan di jalur bebas hambatan. Sayangnya, ruas pemukiman penduduk, membuat Grand Avega dikemudikan secara pelan dan halus.
Sementara itu, tuas transmisi manual 5-speed sangat terasa halus, meski sedikit terganggu dengan pandangan ke belakang. Dari dalam kabin, model buritan terasa sangat tinggi, padahal sensor parkir belum diadopsi pada kendaraan yang memiliki konfigurasi 4 silinder segaris, DOHC ini. Setidaknya itu bisa dijadikan masukan buat PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), distributor Hyundai di Tanah Air.
Namun, kondisi itu bisa dimaafkan lantaran kualitas in car entertainment yang mumpuni menggoda telinga. Layanan single CD, MP3, dan USB conection ikut andil dalam pemilihan musik yang biasa diminati anak muda. Apalagi head unit berlabel Clarion itu juga sudah compatible dengan BlackBerry dan iPhone.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar